Alasan Pria Sering Memegang Alat Vitalnya (Mr. P)

Hal ini mengundang pertanyaan dari para kaum hawa “kenapa pria sering memegang alat vitalnya meskipun sedang berada di tempat keramaian?” Pertannyaan tersebut akan terjawab oleh bebeberapa alasan berikut:
   
1. Berkeringat
Ketiak dan kemaluan merupakan salah satu anggota tubuh terpanas, ketika pria menggunakan pakaian dalam dan celana, apalagi celana jeans, hal itu dapat membuat area Mr. P mudah berkeringat. Untuk itu si dia perlu membetulkan letak Mr. P agar dapat mengurangi rasa panas di bawah sana.
 2.  Kebiasaan
Beberapa pria memegang alat vitalnya karena dia terbiasa untuk memegannya yang ia lakukan tanpa disadari. Para pria yang sering melakukan hal ini dikarenakan mereka merasa harus memeriksa apakah Mr. P masih berada di tempatnya dan dalam kondisi baik-baik saja atau mereka suka melakukannya pada saat sedang bersantai atau sedang bosan.
 3.  Gatal
Daerah Mr. P sama dengan anggota tubuh lainnya yang dapat terasa gatal. Dan karena ia tidak dapat menggaruknya secara terang-terangan, maka ia mungkin akan lebih merasa tersiksa apabila hal tersebut disebabkan oleh jamur.
 4.  Sedang Ereksi
Apabila seorang pria mengalami ereksi tetapi lagi berada di tempat keramaian, maka pria tersebut memiliki dua pilihan yaitu membiarkannya dengan resiko akan ketahunan oleh banyak orang, atau dengan memperbaikinya dengan menaikkan Mr. P kearah perut agar tampak tidak terlalu besar, namun hal tersebut tidak terlalu nyaman.
 5.  Keluar dari tempatnya
Beberap pria menggunakan boxer sebagai pakaian dalamnya, hal ini dapat memicu Mr. P keluar dari tempatnya atau sarangnya sehingga harus segera dibenarkan posisinya.
 6.   Memeriksanya
Mr. P adalah anggota tubuh yang paling terpenting bagi kaum adam, sehingga kadangkala mereka memegangnya hanya untuk memastikan bahnya dalam keadaan baik-baik saja dan masih berada pada tempatnya.

  Itulah beberapa alasan kenapa pria sering memegang alat vitalnya meski mereka berada di tempat keramaian.


EPIDEMIOLOGI PENYAKIT POLIO


LATAR BELAKANG POLIO
Polio sudah dikenal sejak zaman pra-sejarah. Lukisan dinding di kuil-kuil Mesir kuno menggambarkan orang-orang sehat dengan kaki layuh yang berjalan dengan tongkat. Kaisar Romawi Claudius terserang polio ketika masih kanak-kanak dan menjadi pincang seumur hidup
Virus polio menyerang tanpa peringatan, merusak sistem saraf menimbulkan kelumpuhan permanen, biasanya pada kaki. Sejumlah besar penderita meninggal karena tidak dapat menggerakkan otot pernapasan. Ketika polio menyerang Amerika selama dasawarsa seusai Perang Dunia II, penyakit itu disebut ‘momok semua orang tua’, karena menjangkiti anak-anak terutama yang berumur di bawah lima tahun. Di sana para orang tua tidak membiarkan anak mereka keluar rumah, gedung-gedung bioskop dikunci, kolam renang, sekolah dan bahkan gereja tutup.

PENGERTIAN POLIO
Polio adalah suatu penyakit yang di sebabkan oleh virus polio yang dapat mengakibatkan terjadinya kelumpuhan yang permanent. Polia adalah penyakit menular yang dikategorikan sebagai penyakit peradaban. Polio menular melalui kontak antarmanusia. Virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut ketika seseorang memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi feses. Poliovirus adalah virus RNA kecil yang terdiri atas tiga strain berbeda dan amat menular
Virus akan menyerang sistem saraf dan kelumpuhan dapat terjadi dalam hitungan jam. Polio menyerang tanpa mengenal usia, lima puluh persen kasus terjadi pada anak berusia antara 3 hingga 5 tahun. Masa inkubasi polio dari gejala pertama berkisar dari 3 hingga 35 hari. Polio dapat menyebar luas diam-diam karena sebagian besar penderita yang terinfeksi poliovirus tidak memiliki gejala sehingga tidak tahu kalau mereka sendiri sedang terjangkit. Setelah seseorang terkena infeksi, virus akan keluar melalui feses selama beberapa minggu dan saat itulah dapat terjadi penularan virus.

PENYEBAB POLIO
Polio disebabkan oleh virus polio. Virus ini menyebar terutama melalui mulut dan kotoran dari seseorang yang terinfeksi terutama di daerah yang sanitasinya jelek. Virus polio ini dapat menular melalui air yang terkontaminasi dan makanan atau melalui kontak langsung dengan seseorang yang terinfeksi virus. Polio sangat menular kepada siapa pun juga yang hidup dengan orang yang baru terinfeksi polio. Virus polio yang terdapat pada orang yang terinfeksi polio sangat menular terutama 7 – 10 hari sebelum dan sesudah gejala dan tanda polio muncul, namun mereka dapat menyebarkan virus polio hingga berminggu – minggu dalam tinja mereka.

GEJALA/ TANDA POLIO
Karena penyakit polio dibedakan menjadi 3 jenis, maka masing - masing dari jenis penyakit polio tersebut memiliki gejala / tanda - tanda sendiri seperti dibawah ini:
1.      POLIO NON PARALISIS
v  Demam
v  Muntah
v  Sakit perut
v  Lesu
v   Kram otot pada leher serta punggung
v  Otot terasa lembek
        Semua gejala diatas berlangsung selama 2 - 10 hari dan akan sembuh dengan sempurna
2.      POLIO PARALISIS SPINAL
      Bagi penderita yang sudah memiliki kekebalan, biasanya akan terjadi kelumpuhan pada kaki. Namun bagi penderita yang belum memiliki kekebalan / blm divaksinasi biasanya akan menyerang ke seluruh bagian saraf tulang belakang dan batang otak sehingga bisa mengakibatkan kelumpuhan seluruh anggota gerak badan
3.      POLIO BULBAR
      Polio ini akan menyerang saraf yang berhubungan dengan pergerakan bola mata, muka, pendengaran, proses menelan dan berbagai fungsi di kerongkongan, pergerakan lidah dan rasa, serta saraf tambahan yang mengirim sinyal ke jantung, usus, paru-paru, dan pengatur pergerakan leher. Tanpa alat bantu pernafasan, jenis polio ini bisa menyebabkan kematian

CARA PENULARAN
Penyakit polio menular melalui kontak antar manusia. Virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut ketika seseorang memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi tinja penderita penyakit polio atau bisa juga dari air liur penderita penyakit polio. Kemudian virus menginfeksi bagian usus yang kemudian memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat sehingga bisa menyebabkan melemahnya otot serta terkadang menyebabkan kelumpuhan
Penularan dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung . Transmisi langsung melalui droplet dan orofaring serta feces penderita yang menyebar melalui jari yang terkontaminasi pada peralatan makan, makanan , dan minuman. Sedangkan penularan dengan tidak langsung melalui sumber air , air mandi dimana virus berada dalam air buangan masuk ke sumber – sumber air tersebut dikaeaan sanitasi yang rendah (Wahyuhono,1989)
Peralatan dan barang – barang yang tercemar dapat berperan sebagai media penularan . Belum ada bukti serangga dapat menularkan virus polio, sedangkan air dan limbah jarang sekali dilaporkan sebagai sumber penularan. Kontaminasi virus melalui makanan dan air yang dipakai bersama dalam suatu komunitas untuk semua keperluan sanitasi dan makan-minum, menjadi ancaman utnuk terjadinya wabah.
Virus di tularkan infeksi droplet dari oral faring (mulut dan tenggorokan) atau tinja penderita infeksi. Penularan terutama terjadi langsung ke manusia melalui fekal-oral (dari tinja ke mulut) atau yang agak jarang melalui oral-oral (dari mulut ke mulut). Fekal-oral berarti miniman atau makanan yang tercemar virus polio yang berasal dari tinja penderita masuk ke mulut manusia sehat lainnya. Sementara itu, oral-oral adalah penyebaran dari air liur penderita yang masuk ke mulut manusia sehat lainnya.
Factor yang mempengaruhi penyebaran virus adalah kepadatan penduduk, tingkat higienis, kualitas air, dan fasilitas pengolahan limbah. Di area dengan sanitasi yang bagus dan air minum yang tidak terkontaminasi, rute transmisi lainnya mungkin penting.

MASA INKUBASI
Virus polio mengalami inkubasi selama 5-35 hari di dalam tubuh. Selanjutnya virus akan berkembang pertama kali dalam dinding faring (leher dalam) atau saluran cerna bagian bawah. Dari saluran cerna virus menyebar ke jaringan getah bening local atau regional. Akhirnya virus menyebar masuk ke dalam aliran darah sebelum menembus dan berkembang biak di jaringan saraf.

FATOR RESIKO
            Berikut beberapa faktor resiko yang menyebabkan seseorang beresiko tertular polio meliputi :
1.    Belum mendapatkan imunisasi polio terutama pada wanita hamil, sistem kekebalan yang lemah, dan usia muda.
2.    Bepergian ke daerah yang masih sering ditemukan polio
3.    Hidup dan merawat penderita polio
4.    Usia sangat lanjut atau sangat muda
5.    Luka di mulut/hidung/tenggorokan (misalnya baru menjalani pengangkatan amandel atau pencabutan gigi)
6.    Sanitasi dan kebersihan pribadi jelek
7.    Stres atau kelelahan fisik yang luar biasa (karena stres emosi dan fisik dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh). 

CARA PENCEGAHAN
            Penyakit polio dapat di cegah dengan imunisasi. Vaksinasi virus mati di berikan secara suntikan. Sedangkan yang hidup melalui mulut dengan tetesan. Virus hidup yang di lemahkan lebih efektif di bandingkan dengan virus yang mati. Selain pemberian imunisasi maka peningkatan sanitasi lingkungan dan higienis perorangan sangat di perlukan.
            Untuk mencegah penyakit polio di antaranya dengan membiasakan pola hidup sehat, sanitasi yang baik dan terus menjaga kualitas gizi sekaligus kebugaran kondisi fisik.salah satu cara terbaik melindungi anak-anak dari penyakit polio. Yakni dengan mencuci tangan dan alat-alat makan seperti piring, gelas, atau pun sendok dengan sabun dan air yang tidak tercemar oleh virus polio.
            Kemudian jika memasak air sebaiknya dimasak sampai mendidih sempurna, sebab cara ini cukup efektif untuk membunuh virus polio. Sebab diketahui, virus polio liar hidup dengan baik pada suhu – 80C. Di luar tubuh manusia, bila terkena panas matahari, virus polio hanya bertahan hidup selama 2 hari, tapi kalau di dalam cuaca lembab lebih lama. Selain itu, imunisasi terhadap polio sampai lengkap pun dapat mencegah penyakit ini

PENGOBATAN
            Cara pengobatan dan pencegahan yang dapat ditempuh adalah :
1.    Memberikan tindakan pergejala, misalnya menurunkan suhu badan ketika demam tinggi dan mengobati pilek/flu yang dideritanya.
2.    Meminimalkan efek samping serangan poliovirus.
3.    Meningkatkan daya tahan tubuh penderita dengan memberikan vitamin yang tepat.
4.    Memberikan terapi pada penderita yang di duga akan mengalami kelumpuhan parah, seperti dengan menjalani fisioterapy, sehingga pasien yang ototnya lemah tidak sampai lumpuh total, walau jalannya sedikit pincang. Terapi tersebut dapat berupa latihan jalan, pemanasan, pijat dan beraneka ragam latihan dengan menggunakan alat.




TANDA-TANDA KANKER PAYUDARA YANG HARUS DI WASPADAI

Kanker payudara adalah penyakit yang paling ditakutkan oleh para kaum hawa. Para wanita sangat takut apabila mengalami rasa nyeri seperti ditusuk-tusuk di bagian dada. Apakah itu merupakan gejala awal dari kanker payudara? Untuk itu marilah anda mengenali gejala awal dari kanker payudara agar penyakit ini dapat di deteksi dini sehingga dapat menyelamatkan hidup anda.
TERDAPAT BENJOLAN DI SEKITARAN PAYUDARA
Ciri yang pertama adalah adanya benjolan disekitar payudara. Hampir setiap orang mengetahui bahwa benjolan di sekitar payudara merupak
an ciri umum dari kanker yang yang harus diperhatikan. Meskipun tidak sepenuhnya benjolan ini menandakan bahwa Anda terkena kanker, akan tetapi Anda harus waspada jika benjolan tersebut terasa sangat keras, tidak dapat digerakkan dan tidak ada benjolan yang sama di payudara sebelahnya.



SEKITARAN PAYUDARA MENGALAMI KERUTAN
Kerutan tanda kanker payudara akan berwarna sedikit hitam dan tidak terlalu besar lingkupnya. Tak hanya itu saja kerutan tersebut juga memiliki permukaan yang kasar.
PAYUDARA MENGALAMI BENGKAK DAN KEMERAHAN
Jika sudah begini sebaiknya Anda harus berkonsultasi dengan dokter spesialis. Warna kemerahan pada payudara juga akan memiliki rasa hangat jika disentuh, seperti halnya saat demam.
GATAL DAN RUAM DI PUTING SUSU
Gatal yang disebabkan oleh kanker payudara juga memiliki intensitas yang berbeda. Ada yang gatal dalam skala kecil dan tidak menganggu dan juga ada yang cukup menganggu karena gatal tidak dapat hilang. Selain itu, di kulit payudara juga akan timbul seperti sisik yang cukup menganggu karena akan menimbulkan rasa sakit jika dipegang ataupun dikelupas.
PAYUDARA MENGALAMI PERUBAHAN UKURAN DAN BENTUK
Jika Anda melihat ada keanehan dalam salah satu bentuk payudara, maka sebaiknya Anda harus berkonsultasi dengan dokter spesialis karena hal ini merupakan salah satu ciri kanker payudara stadium awal. Sebagai contoh adalah dari sebelumnya yang besar yaitu 34 dan hanya menjadi 32 (dalam ukuran bh).
KELUAR CAIRAN DARI PUTING
Jika Anda sedang tidak menyusui namun tiba-tiba keluar cairan dari puting, makah hal ini merupakan gejala bahwa Anda sedang terkena kanker payudara. Warna cairannya pun berbeda-beda, yaitu jika cairan putih atau bening maka ini belum masuk ke dalam tahap serius, akan tetapi jika cairan berwarna kecoklatan ataupun merah darah hal ini sudah masuk dalam tahap kronis dan segeralah untuk berkonsultasi dengan dokter.
PUTING SUSU MASUK KEDALAM
Seperti yang kita ketahui puting susu Seseorang yang menderita payudara puting susunya akan menukik ke dalam dan tidak wajar. Namun tahukah Anda tak hanya puting susu yang masuk ke dalam, semua bagian yang ada di payudara juga akan mengalami hal yang sama. Oleh karena itu, jika Anda mendapati hal ini segeralah melakukan pengecekan lebih lanjut agar tidak menjadi lebih bahya.
ITULAH GEJALA AWAL DARI KANKER PAYUDARA YANG HARUS DI WASPADAI. SELANJUTNYA BERIKUT INI CARA MEMERIKSA GEJALA AWAL KANKER PAYUDARA
1. Di depan cermin dan melihat payudara:
Payudara normal berukuran simetris antara payudara yang kanan dan kiri.
Warna dan bentuk payudara seperti biasa.
2. Mengangkat kedua tangan dan memencet payudara:
Apakah keluar cairan berwarna kuning atau seperti darah?, jika “ya” maka Anda harus waspada jika tidak sedang menyusui.
Dan Apakah terasa ada benjolan didalam payudara?.
Berlanjut untuk memeriksakan diri kedokter sangat disarankan, walaupun Anda menemukan tanda yang tidak begitu nampak. Hal ini karena sifat kanker payudara kebanyakan hampir tanpa terlihat,  atau secara diam-diam.  Oleh karena itu,  Anda perlu untuk benar-benar rutin memeriksa sendiri atau berkonsultasi dengan dokter.
SEKIAN.....





WASPADA BAHAYA ROKOK

Kebiasaan merokok sudah begitu luas dilakukan baik dalam lingkungan berpendidikan tinggi maupun berpendidikan rendah. Merokok sudah menjadi masalah yang kompleks yang menyangkut aspek psikologis dan gejala sosial. Merokok memang mengganggu kesehatan. Kenyataan ini tidak dapat kita pungkiri. Banyak penyakit telah terbukti akibat buruk dari merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kebiasaan merokok tidak hanya merugikan si perokok, tetapi juga bagi orang di Sekitarnya

PEYAKIT KANKER PARU 
Terdapat hubungan yang erat antara kebiasaan merokok dengan kanker paru sebab penyebab utama dari penyakit ini adalah rokok. Bahkan Chaerunnisa. “Bahaya rokok bagi kesehatan paru”. 2008. http//:lifestyle.okezone.com yang secara tegas menyatakan bahwa rokok sebagai penyebab utama terjadinya kanker paru-paru. Oleh karena itu, kebiasaan merokok harus dihentikan. Mengingat tidak adanya obat yang manjur untuk menyembuhkan kanker paru, tetapi obat – obatan dan oksigen yang diperlukan hanya untuk meringankan gejalanya saja Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus bertambah banyak (hiperplasia). Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli. Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan pada fungsi paru-paru dengan segala macam gejala klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun (PPOM). Dikatakan merokok merupakan penyebab utama timbulnya PPOM, termasuk emfisema paru-paru, bronkitis kronis, dan asma. Terdapat pula hubungan erat antara kebiasaan merokok, terutama rokok, dengan timbulnya kanker paru. Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai bahan karsinogen. Tar juga berhubungan dengan risiko terjadinya kanker. Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan timbul kanker paru pada perokok mencapai 10-30 kali lebih sering. 

PENYAKIT JANTUNG 
Banyak orang mengira bahwa kanker paru merupakan bahaya terbesar akibat merokok. Sesungguhnya, penyakit jantung koronerlah yang jauh lebih berbahaya. Menurut Hans Tjandra. “Merokok dan Kesehatan”. 2003. http//:www.compas.co.id (19 Desember 2009 )) banyak penelitian telah membuktikan adanya hubungan merokok dengan penyakit jantung koroner (PJK). Dari 11 juta kematian per tahun di negara industri maju, WHO melaporkan lebih dari setengah (6 juta) disebabkan gangguan sirkulasi darah, di mana 2,5 juta adalah penyakit jantung koroner dan 1,5 juta adalah stroke. Survei Depkes RI tahun 1986 dan 1992, mendapatkan peningkatan kematian akibat penyakit jantung dari 9,7 persen (peringkat ketiga) menjadi 16 persen (peringkat pertama). Dengan demikian, merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit jantung koroner tersebut. Bukan hanya menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan perifer sebagaimana akibat yang dihasilkan karbon monoksida. Efek rokok terhadap jantung dapat dijelaskan melalui efek kimia. Ada dua zat yang dianggap mempunyai efek yang besar yaitu CO ( Karbon Monoksida ) dan nikotin. Efek berkepanjangan dari karbon monoksida adalah bahwa jaringan pembuluh darah akan terganggu, menyempit dan mengeras sehingga dapat mengakibatkan penyumbatan. Merokok terbukti merupakan faktor risiko terbesar untuk mati mendadak. Risiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Risiko ini meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok yang dihisap. Faktor risiko merokok bekerja sinergis dengan faktor-faktor lain, seperti hipertensi, kadar lemak atau gula darah yang tinggi, terhadap tercetusnya PJK. Perlu diketahui bahwa risiko kematian akibat penyakit jantung koroner berkurang dengan 50 persen pada tahun pertama sesudah rokok dihentikan. Akibat penggumpalan (trombosis) dan pengapuran (aterosklerosis) dinding pembuluh darah, merokok jelas akan merusak pembuluh darah perifer. Pembuluh darah yang melibatkan pembuluh darah arteri dan vena di tungkai bawah atau tangan sering ditemukan pada dewasa muda perokok berat, sering akan berakhir dengan amputasi. 

STROKE 
Penyakit stroke merupakan penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak atau stroke banyak dikaitkan dengan merokok. Risiko stroke dan risiko kematian lebih tinggi pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Dalam penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Inggris, didapatkan kebiasaan merokok memperbesar kemungkinan timbulnya AIDS pada pengidap HIV. Pada kelompok perokok, AIDS timbul rata-rata dalam 8 bulan, sedangkan pada kelompok bukan perokok timbul setelah 14,5 bulan. Penurunan kekebalan tubuh pada perokok menjadi pencetus lebih mudahnya terkena AIDS sehingga berhenti merokok penting sekali dalam langkah pertahanan melawan AIDS.